Sebuah studi belum lama ini mengungkap botol air yang digunakan kembali dapat mengandung sekitar 40.000 kali lebih banyak kuman dibandingkan dudukan toilet (dalam beberapa kasus). Bahkan, mangkuk minum hewan peliharaan 14 kali lebih bersih dibandingkan botol air sehari-hari jika botol tersebut tidak dicuci secara teratur.
Namun, lebih banyak bakteri tidak selalu berarti kabar buruk. Dalam hal ini, sebagian besar bakteri berasal dari mulut kita sendiri dan itu tidak terlalu berbahaya.
Pada bulan November 2022, tim ahli kualitas air dari WaterFilterGuru yang berbasis di Denver, mengumpulkan sampel usap kuman dari permukaan berbagai botol air bekas dengan desain berbeda yang populer di Amerika Serikat.
Setiap permukaan diseka tiga kali, termasuk penutupnya, dan semua sampel ini diuji di laboratorium. Hasil tes tersebut baru-baru ini dipublikasikan.
“Kami menemukan rata-rata jumlah bakteri CFU (Colony-Forming Units) dalam botol air yang dapat digunakan kembali mencapai 20,8 juta, hal ini menggarisbawahi pentingnya kebersihan yang ketat. Temuan ini hampir konsisten pada berbagai jenis botol yang diuji, menandakan apa pun desain atau jenis tutup botolnya, menjaga kebersihan sangat penting untuk kesehatan semua orang.” Brian Campbell, Spesialis Air Bersertifikat dan pendiri WaterFilterGuru kepada ZME Science, dikutip Minggu (10/3/2024).
Kenapa Botol Minuman Bisa Sangat Kotor?
Menurut penelitian, sekitar 15% orang Amerika tidak membersihkan botol air minum mereka secara teratur. Individu-individu dalam kelompok usia gen-Z ditemukan paling enggan untuk membersihkan botol mereka. Sekitar 16% mencuci botol mereka hanya beberapa kali dalam sebulan.
Semua botol yang tidak bersih menjadi tempat berkembang biaknya kuman dalam jumlah besar. Apalagi, setiap kali seseorang meminum air dari botol tersebut, bakteri dari mulutnya juga semakin mencemari botol tersebut.
“Mulut manusia adalah rumah bagi sejumlah besar bakteri berbeda. Jadi tidak mengherankan jika wadah minum dipenuhi mikroba,” jar Andrew Edwards, ahli mikrobiologi di Imperial College London yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dikutip dari News.com.au.
Namun, ketika peneliti mengamati jenis bakteri yang ada pada botol air, ternyata sejumlah besar bakteri berasal dari mulut kita sendiri, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan.
Meski begitu, bukan berarti juga semua bakterinya tidak berbahaya.
Para peneliti juga mendeteksi keberadaan basil dan batang gram negatif, dua bakteri penyebab penyakit yang berkaitan dengan masalah lambung (dan usus) dan resistensi antibiotik.
“Botol yang memberikan hidrasi ke dalam rutinitas harian Anda dapat membuat Anda sakit jika tidak dirawat dengan baik. Jika Anda merasa tidak enak badan, periksalah kebiasaan membersihkan botol air Anda untuk mengetahui apakah bakteri dan jamur mungkin menjadi penyebabnya,” kata penulis penelitian.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa di antara berbagai jenis botol, botol dengan tutup cerat dan tutup ulir memiliki jumlah bakteri paling banyak, sedangkan botol dengan tutup yang dapat diremas memiliki jumlah bakteri paling sedikit.
Dalam penelitiannya, para peneliti tidak memperhitungkan botol air yang dapat digunakan kembali, yang dicuci dan dibersihkan setiap hari.
Temuan ini didasarkan pada kebiasaan membersihkan botol air dari 1.000 orang Amerika, dan bagaimana kebiasaan tersebut memengaruhi jumlah CFU dalam botol mereka.
“Sayangnya, kami tidak bisa membicarakan botol yang dicuci dan dibersihkan setiap hari, karena kami tidak memasukkannya ke dalam sampel usap kami,” kata Campbell.
Dia lebih lanjut menyarankan, menggunakan botol air yang dapat digunakan kembali umumnya aman jika menjaga kebersihan.
Cara Menjaga Kebersihan Botol Minum
Inilah beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga botol air minum bebas dari kuman berbahaya, menurut Campbell:
1. Bersihkan botol air secara teratur, idealnya setiap hari, menggunakan sabun dan air panas.
2. Keringkan botol secara menyeluruh setelah dicuci untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
3. Hindari berbagi botol dengan orang lain untuk mengurangi risiko penyebaran kuman.
4. Pilih botol yang mudah dibersihkan dan memiliki lebih sedikit tempat yang sulit dijangkau.
Penulis penelitian juga merekomendasikan untuk membersihkan botol air seminggu sekali, lebih sering jika juga minum selain air dari botol.
“Kebiasaan sederhana dan mudah diikuti ini dapat mengurangi jumlah kuman secara signifikan, menjadikan botol yang dapat digunakan kembali menjadi pilihan yang aman dan ramah lingkungan,” kata Campbell kepada ZME Science.
Sumber: Detik.com