Kenali seri Kode Stainless Steel pada Alat Dapur Dan Tumbler

Bagi Anda yang gemar melakukan kegiatan masak-memasak, pasti tidak asing dengan peralatan masak berbahan stainless steel (SS). Ya, dibandingkan material lain, stainless steel masih menjadi primadona. Alasannya sederhana, karena material stainless steel lebih aman terhadap makanan (food grade), tahan lama, dan mudah dibersihkan. Tentu saja kelebihan ini membuat bahan stainless steel kian populer dan banyak digunakan, baik skala industri maupun rumah tangga. Namun, apakah Anda tahu bahwa jenis material stainless steel ada banyak ragamnya. Jika Anda cukup jeli, Anda akan melihat beberapa kode pada peralatan masak berbahan stainless steel. Ada stainless steel dengan kode 304, 316, 201, 416, dan masih banyak lagi. Kode-kode pada stainless inilah yang akan menunjukkan kualitas dari stainless steel. Perlu untuk Anda ketahui, bahwa peralatan masak Anda berbahan stainless steel terbuat dari beberapa kandungan logam, seperti kromium dan nikel.

Kromium berfungsi untuk membantu mengikat oksigen ke permukaan peralatan masak, dan melindungi besi dari proses oksidasi yang dapat menyebabkan karat. Kandungan kromium yang tinggi tentu akan berpengaruh juga terhadap daya tahan stainless steel terhadap korosi/karat. Sementara itu, kandungan nikel pada stainless steel bertujuan untuk meningkatkan ketahanan stainless steel terhadap proses oksidasi (karatan). Kandungan nikel yang tinggi akan membuat peralatan masak Anda semakin kebal terhadap korosi.

Berikut adalah perbandingan antara Stainless Steel SUS 201, 430, 304, dan 316 untuk penggunaan sebagai peralatan masak

Stainless Steel 430

  • Harga: Ekonomis
  • Komposisi:Kandungan 17% Kromium dan 0% Nikel. Tidak mengandung nikel, tetapi memiliki kandungan kromium sekitar 16-18%. Karena tidak mengandung nikel, itu membuatnya lebih murah dibandingkan dengan stainless steel yang mengandung nikel.
  • Kekuatan dan Ketahanan: Kuat, tetapi tetap rentan berkarat (korosi). Cocok untuk peralatan masak yang tidak memerlukan ketahanan korosi yang tinggi.
  • Penggunaan: Cocok untuk peralatan masak yang membutuhkan kekuatan tetapi tidak begitu rentan terhadap korosi seperti panci, wajan, pisau dapur
  • Tampilan: Matte

Stainless Steel 201

  • Harga: Ekonomis
  • Komposisi: Kandungan 16% Kromium dan 1% Nikel. Stainless steel SUS 201 memiliki kandungan nikel yang lebih rendah daripada jenis 304 dan 316 (sekitar 1%), kandungan mangan yang tinggi, dan kandungan kromium (sekitar 16-18%). Karena itu, SUS 201 lebih terjangkau dibandingkan dengan tipe lainnya. Sebagai alternatif untuk menandingi seri 304
  • Kekuatan: Kuat, sebagai alternatif yang lebih terjangkau daripada seri 304
  • Ketahanan terhadap Korosi: Kurang tahan terhadap korosi dibandingkan dengan tipe 304 dan 316. Mudah berkarat atau mengalami korosi jika sering terkena garam dan air asin.
  • Penggunaan: Sudah berkualitas food grade. Digunakan pada berbagai macam peralatan dapur dan rumah tangga umum seperti panci, meja lipat, sink, kitchen tools dll, atau dalam kebutuhan di mana ketahanan korosi yang tinggi bukanlah faktor utama.
  • Tampilan: Shinier surface

Stainless Steel 304

  • Harga: Lebih mahal, biasanya digunakan pada alat masak medium-premium grade
  • Komposisi: Kandungan 18% Kromium, 8% Nikel, 0% Molybdenum. Mengandung kromium sekitar 18-20% dan nikel sekitar 8-10%, yang memberikannya kekuatan, keawetan, serta ketahanan terhadap korosi yang baik.
  • Kekuatan dan Ketahanan: Jauh lebih kuat dan lebih tahan terhadap korosi, tahan panas daripada SUS 201 dan 430. Cocok untuk sebagian besar peralatan masak, termasuk panci, wajan, alat makan, dan peralatan dapur lainnya.
  • Penggunaan: Food grade. Sebagai standar untuk peralatan F&B, makanan anak dan baby karena kombinasi kekuatan, tahan karat, dan biaya yang masih terjangkau.

Stainless Steel 316

  • Harga: Lebih mahal daripada 304, biasanya digunakan pada alat masak premium grade
  • Komposisi: Kandungan 18% Kromium, 12% Nikel, dan 2% Molybdenum. Mengandung kromium sekitar 16-18%, nikel sekitar 10-14%, dan molibdenum sekitar 2-3%, yang membuatnya lebih tahan terhadap korosi akibat paparan air laut atau lingkungan dengan kandungan garam yang tinggi.
  • Kekuatan dan Ketahanan: Kuat menahan korosi, meskipun bersentuhan langsung dengan air laut, asam, dan bahan korosif lainnya (chloride). Seperti pada lingkungan pesisir atau penggunaan di sekitar air garam.
  • Lebih kuat dan lebih tahan panas daripada 201 dan 430
  • Ada beberapa tipe 316, seperti 316L dan 316Ti
  • Penggunaan: Sebagai standar alat dalam dunia medis. Medical grade untuk surgery. Alat masak premium grade.