Perbedaan Stainles kode 304 dengan 316

Jenis tumbler yang satu ini cukup populer di masyarakat, terutama di kalangan pekerja dan pelajar yang terbiasa membawa tumbler saat bepergian. Sedia tumbler sebelum bepergian menjadi cara yang efektif untuk mengurangi pemakaian botol minum plastik sekali pakai. Bagi pecinta minuman dingin, tumbler stainless dapat jadi solusi Anda untuk menjaga suhu minuman. Salah satu keunggulan inilah yang membuat tumbler stainless eksis di masyarakat. Namun, selain menjaga minuman tetap dingin tumbler stainless juga bisa membuat minuman Anda tetap hangat.

Salah satu keunggulan tumbler stainless yang paling populer adalah kelebihannya dalam menjaga suhu minuman. Tumbler stainless steel dirancang dengan teknologi isolasi ganda, yang memungkinkan tumbler menjaga suhu minuman, baik panas maupun dingin dalam jangka waktu lama. Keunggulan inilah yang memudahkan pemiliknya untuk minum dengan berbagai suhu minuman saat bepergian. Jadi, Anda bisa membawa air hangat, es, kopi, atau minuman lainnya dengan aman dan mudah. Taukah kalian stainless memiliki kode pada tiap barang dan memiliki fungsi yang berbeda? inilah beberapa perbedaan stainless kode 304 dengan kode 316 yang wajib kalian tau :

Stainless Steel 304

Stainless steel 304 adalah bentuk stainless steel paling umum diaplikasikan di seluruh dunia karena memiliki kualitas dan ketahanan yang sangat baik terhadap korosi. Stainless steel 304 ini mengandung setidaknya 16-24% chromium dan 35% nikel dan sejumlah kecil mangan dan karbon. Adapun bentuk paling umum pada stainless steel 304 ialah stainless steel 18-8 (18/8), artinya yang mengandung 18% chromiumdan 8% nikel. SS 304 bisa menahan korosi pada sebagian besar asam pengoksidasi. Daya tahan tersebut membuat SS 304 ini gampang dibersihkan dan karenanya material ini ideal untuk aplikasi makanan dan dapur. Alat ini juga berguna untuk dekorasi, bangunan dan perabotan. SS 304 memang mempunyai satu kelemahan, yaitu rentan terhadap korosi larutan klorida atau dari lingkungan pantai. Ion klorida bisa menciptakan area korosi terlokalisir yang disebut sebagai pitting. Kemudian ia bisa menyebar di bagian bawah pelindung chromium untuk mengkontaminasi struktur internal. Penggunaan umum stainless steel 304 sendiri diantaranya untuk tangki penyimpanan, pengencang dan perangkat keras finishing, panci dan wajan, peralatan rumah tangga, tabung peralatan. Wastafel dan perangkat keras dekoratif atau arsitektur dalam ruangan.

Stainless Steel 316

Stainless steel 316 merupakan bentuk stainless steel kedua yang paling umum digunakan. SS 316 ini mempunyai sifat mekanik dan fisik hamper sama seperti SS 304, dan mengandung bahan make up serupa. Hanya saja perbedaannya ialah stainless steel316 mengandung sekitar 2-3% molybdenum. Penambahan kandungan ini dapat meningkatkan ketahanan korosi, terutama terhadap klorida dan pelarut industri lainnya. SS 316 mempunyai tambahan molybdenum yang memberikan ketahanan terhadap klorida maupun bahan kimia pengolahan yang lainnya. Biasanya stainless steel 316 diaplikasikan di berbagai aplikasi industri yang melibatkan bahan kimia, dan lingkungan yang memiliki salinitas tinggi seperti daerah pesisir pantai. Karena memiliki kualitas yang non reaktif, SS 316 juga diaplikasikan dalam pembuatan instrumen bedah medis. Alternatis grade seri 300 mengandung sampai 7% molybdenum. Bahan ini memberikan ketahanan klorida lebih baik, namun ketahanan tersebut hanya dibutuhkan dalam konsentrasi tinggi. Pemakaian umum SS 316, diantaranya ialah untuk manufaktur farmasi, manufaktur kimia, transportasi industri dan kimia, bejana tekan, tangki dan pipa untuk aplikasi kimia, peralatan medis baja non bedah, peralatan laut, dapur komersial, perabotan luar ruangan, peralatan komersial dan proses produksi di lingkungan yang berkadar garam tinggi.