Tumbler, Pilihan yang Lebih Ramah Lingkungan

Tumbler, Pilihan yang Lebih Ramah Lingkungan

 

Air mineral kemasan sudah menjadi keseharian bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Dikala sedang bepergian, sering kali kita lebih suka membeli air kemasan dari pada membawa botol minuman sendiri dari rumah. Terlalu repot membawa dan harga air kemasan yang tak begitu mahal sering menjadi alasan-alasan klasik kita tidak membawa botol minum sendiri.

Setiap tahun 4,5 milyar botol sampah air kemasan tersebar di seluruh Indonesia. Data tahun 2007 dari Beverage Marketing Corporation menempatkan Indonesia di rangking ketujuh dalam penggunaan air mineral botol dengan jumlah sebesar 6.100 juta liter/tahun di tahun 2002, dan 9.000 juta liter/tahun di tahun 2007. Angka 4,5 milyar didasarkan pada asumsi bila 50% dari total tahun 2007 berupa air mineral kemasan sekali pakai dengan ukuran 1 liter.

Di tahun 2015 saja, total penggunaan botol minuman siap saji di Indonesia adalah 25.243 juta/liter. Total ini termasuk dari botol-botol minuman plastik untuk kemasan minuman teh, karbonasi, air mineral, dan lainnya. Pertumbuhan ini terus meningkat cukup signifikan setiap tahun menurut Asosiasi Industri Minuman Ringan di tahun 2015.

Air mineral kemasan punya andil dalam produksi gas rumah kaca, seperti dituturkan studi Pacific Institute Studi ini menunjukkan korelasi antara konsumsi energi dan produksi air mineral kemasan. Produksi 1 liter air mineral kemasan (lengkap dengan proses produksi air dan pengemasan) membutuhkan energi sebesar 3.4 mega-joules. Maka, energi yang dikeluarkan oleh Indonesia di tahun 2007 untuk produksi air mineral dapat mencapai 27 milyar mega-joules. Mungkin kita mulai bertanya-tanya mengapa Indonesia terus mengalami krisis energi?

Sementara itu, penggunaan paper cup kerap digunakan saat kita ingin membawa kopi kita ke mana pun. Tapi tahukah kamu kalau paper cup tak begitu ramah lingkungan?

Paper cup sering dianggap sebagai penyelamat saat kita terburu-buru dan tak bisa menikmati kopi di coffee shop favorit. Paper cup sebenarnya praktis tapi ini tidak terlalu ramah lingkungan karena hanya sekali pakai.

Ke mana ya kira-kira sampah-sampah itu perginya? Apakah kalian salah satu pelanggan aktif air mineral kemasan?

Nah, penggunaan tumbler atau botol minuman (terutama yang terbuat dari stainless) sekarang ini masih menjadi pilihan utama sebagai wadah minuman, baik air putih, teh, maupun kopi. Selain praktis dan tentunya ramah lingkungan karena dapat dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama. Untuk kalian yang ingin kemasan yang unik dan lucu, sudah banyak toko-toko dan produsen tumbler yang menjual produk-produk yang kekinian namun tetap ramah lingkungan.

Satu hal, jika ingin membeli botol stainless ataupun plastik, maka carilah yang bertanda BPA-Free. Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia kontroversial yang dapat ditemukan pada lapisan kaleng makanan, botol air tertentu dan masih banyak lagi.