Musim Hujan Telah Tiba, Siapkan Payungmu dari sekarang!

Musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya. Ini prediksinya, mengingat Indonesia memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin monsun. Musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan-bulan antara Oktober hingga Maret. Waktu tibanya bisa sedikit berbeda tergantung dari daerahnya, namun umumnya cuaca mulai memburuk dan hujan turun dengan intensitas yang meningkat pada bulan-bulan tersebut. Selama musim hujan, curah hujan yang tinggi seringkali menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah.

Selain itu, musim hujan di Indonesia seringkali ditandai dengan perubahan suhu yang lebih sejuk dan udara yang lebih lembab. Hal ini disebabkan oleh adanya uap air yang meningkat dalam atmosfer selama musim hujan. Meskipun begitu, ada juga daerah-daerah tertentu di Indonesia yang memiliki pola musim hujan yang sedikit berbeda, seperti daerah-daerah dengan pengaruh monsun yang khas. Oleh karena itu, prediksi musim hujan di Indonesia perlu diperhatikan dengan cermat dan berdasarkan pada pola cuaca lokal yang berlaku di masing-masing daerah.

Tahukah kamu? payung ditemukan ribuan tahun yang lalu pertama kali di Tiongkok kuno. Awalnya payung hanya digunakan untuk memberi keteduhan bagi bangsawan dan penguasa, terutama saat bepergian. Selain manfaat fungsionalnya, payung juga memiliki daya tarik estetika. Desainnya yang beragam dari yang sederhana hingga artistik, warna-warna yang menarik, dan pola yang stylish memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan preferensinya. Tahukah kamu? Ternyata payung memiliki jenis yang beragam dan bukan itu-itu saja, lho! Nah, agar kamu tidak keliru, tidak ada salahnya untuk simak jenis-jenis payung berikut ini, yuk!

1. Payung standar

Payung jenis standar mempunyai dua versi, manual dan model otomatis. Dengan model otomatis, penggunanya dapat membuka dan menutup payung dengan lebih mudah, cukup menekan tombol di bagian bawahnya.

Bahan payung standar umumnya berupa kayu, logam, dan poliester. Ciri khas model ini adalah gagangnya yang dibuat melengkung di bagian bawah sehingga mudah untuk dipegang.

2. Payung golf

Sesuai namanya, golf umbrella awalnya didesain khusus untuk pemain golf. Ukuran payung golf terbilang besar, dengan lebar sekitar 178 cm. Meskipun besar, payung golf sudah dirancang agar dapat masuk dengan mudah ke dalam tas pemain golf, untuk digunakan di lapangan jika tiba-tiba turun hujan.

Berbeda dengan model lainnya yang melengkung, pegangan payung golf berbentuk lurus. Dengan desain tersebut, golf umbrella lebih mudah dimasukkan ke dalam tas golf dan tidak memakan banyak tempat.

3. Payung lipat

Punya hobi traveling? Kalau begitu, Anda wajib memiliki payung lipat. Sesuai dengan namanya, varian ini dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih kecil, sehingga ringkas, praktis, dan tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang besar.

4. Payung terbalik

Jenis payung terbalik kini menjadi salah satu payung souvenir yang sangat disukai. Disebut juga sebagai reversible umbrella, pegangannya dapat digunakan dua arah, membuka dan menutup baik ke dalam maupun ke luar.

Dengan mekanisme ini, sisi keringnya selalu berada di bagian luar sehingga mencegah air tumpah mengenai pengguna ketika payung akan ditutup. Tidak hanya itu, reversible umbrella juga memiliki kekuatan yang baik sehingga tidak mudah rusak saat diterpa angin.

5. Payung botol

Di pasaran, payung botol juga banyak disebut sebagai wine umbrella, crown umbrella, atau capsule umbrella. Penamaan ini sesuai dengan wadah payung yang berbentuk botol atau kapsul. Dengan tempat yang disediakan, bottle umbrella lebih mudah disimpan dan tidak membasahi area di sekitarnya.

Agar lebih ringkas, gagangnya berbentuk lurus, mirip dengan jenis payung golf. Payung promosi yang menggunakan model bottle umbrella terlihat lebih keren karena logo perusahaan juga dibubuhkan ke permukaan botolnya.

6. Payung anti UV

Sejalan dengan penyebutannya, anti UV umbrella didesain khusus agar mampu melindungi pemakainya dari paparan sinar ultraviolet (UV). Material kain anti UV umbrella biasanya bersifat tebal dengan tenunan yang lebih rapat.